Jumat, 29 Oktober 2010

Sisten informasi akuntansi secara abstract

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PROSES KERJA PADA GABUNGAN PENGUSAHA OPTIK INDONESIA (GAPOPIN) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sukirno, M.Pd. PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PROSES KERJA PADA GABUNGAN PENGUSAHA OPTIK INDONESIA (GAPOPIN) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. INOTEK .

[img] PDF
1127Kb
Abstract

ABSTRAK Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer dalam melaksanakan fungsi akuntansi di berbagai organisasi bisnis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program penerapan ipteks ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan praktik akuntansi pada beberapa perusahaan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan tujuan khususnya adalah dapat membuat laporan keuangan dan mempraktekkan program komputer untuk pencatatan (komputer akuntansi) ssecara sederhana Metode untuk mencapai tujuan di atas berupa pelatihan pencatatan akuntansi secara manual dan praktik penggunaan program komputer akuntansi untuk mempermudah proses kerja. Hasil kegiatan pelatihan adalah peserta dapat membuat pencatatan akuntansi manual mulai dari bukti transaksi, jurnal, posting dan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta dapat mengoperasikan program komputer akuntansi sederhana sehingga dapat membandingkan kinerja pencapaian hasil (proses) antara pembukuan akuntansi manual dan menggunakan komputer. Kendala yang dihadapi adalah peserta pelatihan belum terbiasa menggunakan komputer untuk keperluan pencatatan transaksi keuangan sehingga cenderung untuk tetap menggunakan pencatatan manual. Diperlukan edukasi secara terus menerus agar dapat memberi kesadaran mengenai pentingnya penggunaan sistem informasi akuntansi untuk meningkatkan proses kerja. Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi

Pencapaian sistem informasi akuntansi memadai

Sebelum melaksanakan metodologi pengembangan sistem, maka perlu pemahaman terhadap kebijakan dan sekumpulan hal-hal mendasar yang menjadi keyakinan manajemen suatu organisasi terhadap sistem informasi. Kebijakan ini berkaitan dengan filosofi manajemen, dan sistem informasi yang proaktif.
Secara umum ada dua filosofi yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi organisasi, yaitu dipandang sebagai senjata pertahanan taktik dan senjata ofensif strategik. Pertama, sistem informasi dipandang sebagai senjata pertahanan taktik dan operasional untuk menentukan basic data, kebutuhan pemrosesan dan kewajiban pelaporan untuk membantu perusahaan tetap pada jalur yang harus dilalui dan bertahan hidup. Kedua, sistem informasi akuntansi dipandang sebagai senjata ofensif yang strategik untuk dapat memenangkan persaingan. Kebijakan sistem informasi yang proaktif akan menghilangkan pemisah antara departemen, personalia dan fungsi garis, serta menghilangkan batas wilayah negara. Kebijakan sistem informasi proaktif mengakui penerapan teknologi informasi, seperti
telekomunikasi, komputer, electronic mail, computer-integrated manufacturing, teleshopping, teleconference, multifunctional workstations secara terintegrasi.
Tujuan sistem informasi dan kebutuhan informasi yang didefinisikan secara jelas adalah salah satu kunci untuk suksesnya sistem informasi. Kesuksesan suatu sistem membutuhkan tujuan-tujuan yang terdefinisikan. Suatu sistem dengan tujuan tertentu akan menyelesaikan lebih banyak untuk suatu organisasi, daripada sistem tanpa tujuan, sedikit tujuan, atau tujuan yang ambisius (Calliueot and Lapayre, 1992).
Calliueot and Lapayre (1992) menyatakan bahwa penciptaan suatu informasi efektif membutuhkan suatu pengorganisasian untuk mengembangkan sejumlah sistem-sistem pendukung. Penarikan staf yang kompeten dan layak adalah suatu tindakan yang sangat penting. Investasi yang besar dalam perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung sistem yang lain adalah sesuatu yang penting, namun tanpa manusia bersumber daya yang kompeten untuk mengkoordinasikan sistem akan menghasilkan informasi yang tidak layak, tidak tepat waktu atau tidak akurat.

Kamis, 14 Oktober 2010

Keunggulan dan kelemahan windows 7

Windows 7 versi beta (uji coba) telah terilis dan dikabarkan akhir tahun ini atau awal tahun 2010 versi finalnya akan muncul. Sebenarnya, Windows 7 merupakan anak turunannya dari Windows Vista. Dimana tidak terlalu mencolok perubahannya. Sedangkan kalo perubahan dari Windows 2000 ke XP, maupun XP ke Windows Vista, terjadi perubahan total.

Dan yang menjadi pertanyaan disini, apa sih keunggulan dan kelemahan windows 7 yang merupakan produk sistem operasi dari microsoft itu dari versi-versi windows sebelumnya??

Kelebihan :
1. proses boot/shut down lebih cepat
2. konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit
3. Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD
4. Tampilan Lebih bagus dari segi 3 demensinya yang menonjol
5. Fitur sekurity yang benar-benar ketat.

Kelemahan / Kekurangan :
1. Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows 7
2. Bug pada Windows Player 12
3. Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di Windows 7
4. Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di Vista, juga dipasang di Windows 7

Namun karena yang muncul sekarang masih merupakan versi uji coba, sehingga masih terdapat banyak kekurangan. ”Tampilannya mendekati Windows Vista dan terlihat lebih hidup. Tetapi untuk secara keseluruhan memang belum bisa dinilai, karena versi finalnya belum keluar.

Tujuan dan sumber pendidikan

itu dipelajari, peserta didik dikenalkan kepada tema lain yang lebih mendasar dan mendalam --mengenal Sang Khalik. Dengan pengenalan akan Sang Pencipta, peserta didik akan memahami keberadaan dirinya di alam semesta ini dan dilatih untuk memuliakan Tuhan dalam kesehariannya. Dengan mempelajari tema dasar ini, peserta didik akan dibawa ke satu ruangan belajar yang lebih besar daripada ruang kelas. Seluruh alam adalah ruang kelas. Karena keterangan dan kisah tentang penciptaan ada di kitab suci, maka kitab suci haruslah memiliki porsi terbanyak dan terutama.Tujuan pendidikan sejati tidaklah hanya mengisi ruang-ruang imajinasi dan intelektual anak, mengasah kepekaan sosialnya, ataupun memperkenalkan mereka pada aspek kecerdasan emosi tapi lebih kepada mempersiapkan mereka untuk melayani Tuhan dan sesama untuk pencapaian yang lebih besar bagi kekekalan.